MAHABAKTI
Mahabakti
yang diadakan pada tanggal hingga
tanggal itu merupakan salah satu peristiwa yang sulit untuk dilupakan bagiku,
sewaktu mahabakti aku dan sanggaku (perintis G) belajar untuk menjadi pribadi
yang mandiri dan saling tolong menolong antar anggota.
Hari
pertama ketika mahabakti kita harus kumpul jam 7 tepat di Madrasah, tetapi
nyatanya pemberangkatannya tidak tepat waktu, bahkan pemberangkatannya pukul
8.30 itu sangat tidak tepat waktu.
Sesaimpainya
di lokasi bumi perkemahan kami tidak langsung dibawa ke lokasi perkemahan kami,
melainkan kami harus berjalan kaki mengelilingi lokasi perkemahan. Perjalanan
mengelilingi lokasi perkemahan terbagi menjadi beberapa pos, di pos – pos
tersebut kami harus menghafal dasa darma, tri satya, dan mars pramuka.
Setelah
kami selesai mengelilingi lokasi perkemahan tiba saatnya kami membangun tenda,
saat kami membangun tenda kami meminta bantuan dari sangga lain karena kami
satu sangga kurang yakin tendanya bisa bertahan kuat .
Setiap
kita keluar dati tenda kami harus selalu memakai tanda peserta karena panitia
mahabakti takut ada salah satu dari peserta mahabakti yang hilang, padahalkan
kami semua sudah cukup dewasa untuk menjaga diri kita sendiri.
Malam
hari di hari pertama kami dan seluruh peserta mahabakti dimarahi habis-habisan
oleh para panitia mahabakti, karena kami dianggap menjelekkan mahabakti,
menyepelekan mahabakti, dll.
Hari
pertama mahabakti ditutup dengan rasa kesal yang ada di dalam diri kami, kami
tidak menyangka bahwa hal – hal yang menurut kami sepele tapi bagi mereka itu
merupakan hal besar .
Pagi
hari di hari kedua kami dibangunkan untuk melakukan sholat subuh berjamaah
setelah sholat subuh berjamaah kami diperkenankan kembali ke tenda kami
masing-masing. Betapa bahagianya kesempatan tersebut karena kami gunakan untuk
tidur kembali, hehe.
Ketika
jam sudah menunjukan pukul 06.00 kami harus mewakilkan 2 orang untuk mengikuti
skj (senam kebugaran jasmani) sisanya yang ada di tenda sebagian ada yang
memasak dan merapikan tenda. Betapa beruntungnya sangga kami karena di sangga
kami sebagian besar bisa menanak nasi, memasak, dan merapikan tenda.
Setelah
semua anggota sangga terkumpul lengkap kami melakukan sarapan bersama, walaupun
dengan lauk seadanya tetapi kebersamaanlah yang membuatnya terasa sangat indah.
Hari kedua ini di isi dengan banyak lomba – lomba
Hari
ketiga ini diawali dengan sholat tahajut yang dilanjutkan hingga sholat subuh.
Setelah sholat subuh kegiatannya sama seperti hari-hari kemarin. Hari ketiga
ini merupakan hari terakhir ada aktifitas.
Malam
hari di hari tiga ada acara fkr(festifal kesenian rakyat). Fkr pada malam
itu sangatlah menyenangkan dan sangat
menghibur. Fkr tersebut tanda kecil perpisahan mahabakti.
Hari
ke empat, hari terakhir.. kami sangat disibukan dengan beres2 barang pribadi
kami, beres2 barang sangga, merobohkan
tenda, dll. Mahabakti ini merupakan pelajaran yang tidak mungkin bisa
terlupakkan bagi kami. Walaupun kami sering merasa kesal karena terlalu
tertekan tetapi pasti ada tujuannya
mengapa mahabakti ini ketat. J
.